MASALAH-MASALAH GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

MASALAH-MASALAH GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SD
MAKALAH
Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Nilai Tugas Mata Kuliah Persepektif Global
Oleh :
Aulia Rahmah (1101045551)
Erni Handayani (1101045407)
Lily Yuni Setyawati (1101045438)
Usnatul Ulfah (1101045536)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR HAMKA

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah  memberikan  rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan tepat pada waktunya, makalah ini berjudul “Masalah-masalah Global dalam Pembelajaran IPS SD”.
            Makalah ini berisikan tentang permasalahan global yang ada didalam pemberlajaran IPS di SD. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.


Jakarta,  November 2013

           
            Penyusun



DAFTAR ISI

Kata Pengantar  ........................................................................................  i
Daftar Isi           ........................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................            
A.    Latar Belakang ................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah ........................................................................... 2  
C.    Tujuan Perumusan Masalah ............................................................. 3
BAB II Masalah-masalah Global dalam Pembelajaran IPS SD..............           
A.    Penduduk dan Keluarga Berencana................................................ 4
B.     Pembangunan................................................................................... 5
C.    Hak Asasi Manusia ......................................................................... 5
D.    Migrasi............................................................................................. 6
E.     Kepemilikan Bersama Global.......................................................... 7
F.     Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam................................... 7
G.    Kelaparan dan Bahan Pangan.......................................................... 8
H.    Perdamaian dan Keamanan............................................................. 9
I.       Prasangka dan Diskriminasi............................................................. 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................
Kesimpulan ........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................  iii


 BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Perubahan yang sangat cepat yang dialami masyarakat seiring dengan berkembangnya jaman yang dibarengi bertambahnya tingkat pemahaman dan juga pengetahuan manusia di bidang Sains dan Teknologi telah membawa banyak dampak bagi kehidupan manusia secara umum baik positif maupun negatif. Untuk mengiringi kemajuan yang berjalan sangat cepat samapai saat ini kita masih menggantungkan harapan pada pendidikan untuk tetap mengawal dan menjaga kehidupan sosial masyarakat yang terus berubah. Namun dunia pendidikan kita yang masih belum bisa mengejar cepatnya arus perubahan itu perlu disesuaikan dan jga dijaga sehingga tetap mampu menjawab tantangan dari perubahan dan kemajuan yang terus terjadi.
Dalam bidang pendidikan, Pendidikan Ilmu Sosial juga tidak lepas dari tantangan yang sangat keras yang berupa tuntutan akan adanya perbaikan kualitas pendidikan dan juga tenaga kependidikan. Melihat kondisi yang dihadapi dan memang harus dilewati tersebut maka sudah sepantasnya Pendidikan Ilmu Sosial mulai membenahi diri baik dari bergeser dari tatanan epistomologi kea rah pengembangan inovasi dan juga solusi bagi perkembangan pendidikan IPS ke depannya.  Dimana hal ini sangatlah sesuia dengan tujuam utama pendidikan IPS yaitu mempersiapkan warga negara yang dapt membuat keputusan reflektif dan berpartisipasi dengan sukses dalam kehidupan kewarganegaraandi lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara.
Dalam pembelajaran IPS, peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman-pengalaman dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan demokratis, termasuk memperaktekkan berpikir dan pemecahan masalah (Aziz, 2002).
Pembelajaran IPS di sekolah juga belum berupaya melaksanakan dan membiasakan pengalaman nilai-nilai kehidupan demokratis, sosial kemasyarakatan dengan melibatkan siswa dan komunitas sekolah dalam berbagai aktifitas kelas dan sekolah. Selain itu dalam pembelajran IPS lebih menekankan pada aspek pengetahuan, fakta dan konsep-konsep yang besifat hapalan belaka. Inilah yang dituding sebagai kelemahan yang menyebabkan “kegagalan” pembelajaran IPS di sekolah-sekolah di Indonesia.
Jika pembelajaran IPS selama ini tetap diteruskan, terutama hanya menekankan pada informasi, fakta, dan hafalan, lebih mementingkan isi dari proses, kurang diarahkan pada proses berfikir dan kurang diarahkan pada pemeblajaran bermakna dan berfungsi bagi kehidupannya, maka pembelajaran IPS tidak akan mampu membantu peserta didiknya untuk dapat hidup secara efektif dan produktif dalam kehidupas masa yang akan datang. Oleh karena itu sudah semestinya pembelajaran IPS masa kini dan ke depan mengikuti berbagai perkembangan yang tejadi di dunia secara global.
B.            Rumusan Masalah
1.      Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan penduduk dan keluarga berencana.
2.      Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan pembangunan.
3.      Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan Hak Asasi Manusia (HAM)
4.      Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan migrasi.
5.      Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan kepemilikan bersama secara global.
6.      Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan lingkungan hidup dan sumber daya alam.
7.      Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan kelaparan dan bahan pangan.
8.      Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan perdamaian dan keamanan.
9.      Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan prasangka dan diskriminasi.
C.           Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan penduduk dan keluarga berencana.
2.      Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan pembangunan.
3.      Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
4.      Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan migrasi
5.      Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan kepemilikan bersama secara global.
6.      Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan lingkungan hidup dan sumber daya alam
7.      Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan kelaparan dan bahan pangan.
8.      Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan perdamaian dan keamanan.
9.      Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan prasangka dan diskriminasi.




BAB II
Masalah-masalah Global dalam Pembelajaran IPS SD
Berkenaan dengan masalah-masalah global, Merry M.Merryfield (1997: g) antara lain mengemukakan penduduk dan keluarga berencana (population and family planning), pembangunan (development), hak asasi manusia (human right), imigrasi (emigration, immigration, refugees), kepemilikan bersama global (the global commons), kelaparan dan bahan pangan (hunger and food), perdamaian dan keamanan (peace security), prasangka diskriminasi (prejudice and discrimination). Masalah-masalah tersebut langsung ataupun tidak langsung, beberapa di antaranya telah kita bahas. Namun demikian, sambil jalan pada diskusi ini, akan kita singgung lagi. Bobot dan lingkupnya tentu saja disesuaikan dengan kemampuan kita , dan kemampuan peserta didik yang anda hadapi.
A.                Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk dan pelaksanaan keluarga berencana sebagai upaya mengatasi masalahnya, bukan lagi hanya dialami oleh kelompok masyarakat tertentu dan negara-negara tertentu, melainkan terlah menjadi masalah yang dirasakan, disadari serta dialami oleh negara-negara diseluruh dunia. Masalah penduduk terletak pada tingkat kesejahteraan dan kemakmuran yang rendah sebagai akibat adanya kesenjangan yang besar antara pertumbuyhan serta jumlah penduduk yang terus meningkat dengan pertumbuhan segala kebutuhan yang terbatas. Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan untuk meyeimbangkan dan menaggulanginya termasuk program keluarga berencana masih belum berhasil. Program dan bahkan gerakan keluarga berencana sebagai usaha membatasi tingginya pertumbuhan penduduk masih mengalami hambatan, baik psikologi, sosial, budaya, maupun ekonomi. Pelaksanaan KB secara berlanjut dan bersinambungan, mendapat kendala dari berbagai pihak, baik pihak penduduk sendiri maupun pihak lembaga yang mengelola dan membiayainya. Belum lagi kita berbicara tentang kesempatan dan lapangan kerja, kesediaan dan persediaan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, serta layanan lain yang terkait dengan kebutuhan dan kesejahteraan penduduk. Cobalah anda selaku guru IPS amati, hayati dan analisis kondisi kependudukan dalam keluarga serta keadaan dimasyarakat sekitar anda sendiri. Kemudian lebih jauh lagi, coba anda serap informasi dari berbagai media keadaan kependudukan dinegara lain di dunia ini.
B.                 Pembangunan
Sebagai suatu konsep, pembanguanan itu merupakan upaya berencana meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya untuk kebanyakan negara-negara yang miskin didunia, menjadi masalah. Masyarakat dan negara-negara yang miskin yang seharusnya melakukan pembangunan untuk mengetaskan diri dari kemiskinan, justru tidak mampu melaksanakannya. Pembangunan sebagai rangkaian kegiatan perencanaan- pengkajian – uji kelayakan – pengelolaa – pelaksanaan – evaluasi, memerlukan SDM yang handal, dana yang mendukung, dan suasana yang kondusif. Untuk memenuhi tuntutan perangkat yang demikaian, bagi kebanyakan negara-negara didunia, menjadi masalah, apalagi untuk “pembangunannya sendiri”. Apabila tidak ada upaya tingkat global melalui lembaga-lembaga dunia, bagi negara-bangsa miskin dan terbelakang, masalah pembangunan ini menjadi “lingkaran setan”yang tidak akan berhenti. Dengan demikian pembangunan yang seharusnya menjadi upaya pemecahan masalah, untuk negara-negara terbelakang dan miskin, justru menjadi masalah. Dan hal ini, SDM dengan kualitas kemampuannya, menjadi kunci utama.
C.                Hak Asasi Manusia (HAM)
HAM merupakan hal yang melekat pada setiap diri manusia, baik sebagai individu, anggota masyarakat, maupun sebagi warga negara-negara dan warga dunia. Mengenai HAM ini telah kita diskusikan pada modul nomer 4 yang lalu. Namun disini kita perlu mempertanyakan kembali, mengapa HAM yang melekat pada diri tiap orang itu menjadi masalah, bahkan menjadi masalah global? Persoalannya terletak pada pelanggaran yang terjadi dan dialami oleh orang-orang tertentu baik sebagai individu maupun sebagai kelompok oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuasaan atau yang berkuasa. Pelanggaran ini telah terjadi secara lokal di kawasan-kawasan tertentu, di negara-negara tertentu, bahkan juga tingkat dunia. Cobalah anda amati, dengarkan dan perhatikan disekeliling kita semua, bahkan mungkin dialami oleh kita sendiri. Oleh karena itu, kita masing-masing harus menyadari hak dan kewajiban, dan memahami serta menghormati hak dan kewajiban orang lain. Lebih jauh lagi kita harus berupaya memberikan pengertian dan kesadaran kepada peserta didik atas hak dan kewajiabannya. Proses yang demikian itu juga ditunjukkan kepada masyarakat awam yang biasanya menyadari kewajibannya, sehingga mereka menjadi sasaran pihak-pihak yang berupaya memanfaatkan. Upaya penegakkan HAM ini harus dilakukan oleh tiap warga untuk mencegah dan memecahkan masalah atas pelanggarannya.
D.                Migrasi
Migrasi sebagai suatu gerak pindah penduduk yang menjadi masalah global, paling tidak, meliputi emigrasi (perpindahan penduduk menuju negara lain yang akan menetap di negara baru tersebut), imigrasi (perpindahan penduduk dari suatu negara ke dalam negeri tertentu yang  diperkirakan akan menetap di negeri terakhir), dan pengungsian (perpindahan negara lain karena faktor tertentu yang mendesak).  Orang-orang yang berpindah akan membawa masalah ekonomi (lapangan kerja, kekurangan bahan pangan), masalah politik (perang saudara, perbedaan ideologi. Bagi kawasan atau negara yang didatangi akan menjadi masalah karena berkaitan dengan pemenuhan segala kebutuhan para pendatang, mulai dari tempat tinggal, pekerjaan, bahan pangan dan sebagainya. Belum lagi dari keyakinan politik yang dianut, kriminalitas, dan kemungkinan wabah penyakit yang mereka bawa. Masalah tersebut berdampak luas dalam berbagai aspek kehidupan diantara dua belah pihak.

E.                 Kepemilikan Bersama Secara Global
Tiap kawasan dengan kawasan lain terdapat apa yang ditetapkan sebagai batas wilayah (darat, perairan, udara). Namun dalam konteks dunia global, khususnya yang berkenaan dengan samudra dan udara terbuka merupakan milik seluruh umat manusia yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja. Kenyataannya samudra dan udara terbuka itu menjadi sengketa yang dapat menimbulkan masalah besar. Oleh karena itu, hal yang sesungguhnya menjadi milik bersama umat manusia, yang tidak dapat diklaim oleh pihak manapun dan harus diatur bersama secara global oleh hukum Internasional.
F.                 Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam
Lingkungan hidup dengan sumber daya alam merupakan dua hal atau dua pihak yang terkait satu sama lain, bahkan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya. Lingkungan hidup bagi kita manusia adalah “kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang memperngaruhi kelangsungan perkehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (UURI No.4/1982:3). Lingkungan hidup itu meliputi hal-hal yang sangat luas mencakup segala apa yang ada disekeliling kita manusia, bahkan termasuk manusia yang ada diluar diri kita masing-masing. Oleh karena itu, lingkungan hidup ini dapat dikelompokkan menjadi lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya dan lingkungan psikologi. Sumber daya menurut Undang-Undang  Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 adalah “unsur lingkungan  hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alami hayati, sumber saya alami non hayati dan sumber daya buatan. Dengan demikian, sumber daya itu, tidak lain adalah unsur lingkungan yang terdiri atas berbagai benda, baik hidup (manusia, tumbuhan, hewan), dan yang tidak hidup (mineral, udara, gas, energi) yang menjamin kehidupan umat manusia. Apabila kita tetapkan air terjun, hutan, udara dan pesawat sebagai benda atau fenomena yang menjamin kehidupan kita manusia, kita nyatakan pula sebagai “sumber daya”. Oleh karena itu, benda atau fenomena yang sama, dapat kita sebut sebagai lingkungan dan dapat pula kita nyatakan sebagai sumber daya tergantung dari sudut pandang yang kita tetapkan. Sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk manusia dengan segala kebutuhannya, lingkungan sebagai sumber daya, secara alamia tidak dapat lagi menjamin kehidupan manusia. Tanpa penerapan dan pemanfaatan IPTEK dalam merekayasa lingkungan sebagai sumber daya, kesejahteraan umat manusia tidak dapat dijamin. Penerapan dan pemanfaatan IPTEK tersebut bermata atau dilematis.  Ada pihak yang menyatakan bahwa IPTEK  itu menjadi “tulang punggung kesejahteraan”. Pemanfaatan IPTEK juga telah membawa dampak negatif atau laknat dalam bentuk masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, tanah longsor, dan kenaikan suhu global. Oleh karena itu, kita umat manusia harus penuh kewaspadaan dalam menerapkan dan memanfaatkan IPTEK sesuaii dengan asas-asas keserasian, keseimbangan dan kelestarian. Masalah lingkungan dan pengurasan sumber daya alam, bukan lagi hanya merupakan masalah lokal, regional ataupun nasional, melainkan telah meyakini sebagai masalah global yang telah menjadi perhatian kepeduliaan masyarakat dunia.
G.                Kelaparan dan Bahan Pangan
Kelaparan dan keterbatasan persediaan bahan pangan, merupakan masalah yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan umat manusia, baik lokal dan regional maupun global. Bertolak dari pertumbuhan penduduk dunia yang tidak akan berhenti, meskipun di berbagai kawasan tingkat rata-ratanya sudah sangat menurun, bahkan ada yang menerapkan konsep “pertumubuhan nol” (zero growth), namun kenyataannya penduduk dunia itu jumlahnya terus meningkat. Menurut perhitungan dan proyeksi Population Reference Bereau (World Population Data Sheet,1997), penduduk dunia tahun 1997 jumlahnya 5,840 miliar, tahun 2010 sebanyak 6,894 miliar dan pada tahun 2025 yang akan datang akan mencapai 8,036 miliar. Jumlah penduduk dunia yang terus meningkat seperti itu, sudah pasti diikuti oleh pertumubuhan kebutuhan hidupnya, paling tidak kebutuhan pangan. Oleh karena itu, peningkatan produksi pangan, khususnya produksi pertanian bahan pangan, menjadi tuntutan. Segala metode, pendekatan, teknik dan teknologi telah diterapkan pada bidang pertanian dalam upaya meningkatkan produksi bahan pangan tadi, baik pada tingkat lokal dan regional maupun pada tingkat dunia.
H.                Perdamaian dan Keamanan
Perdamaian dan keamanan adalah dua aspek sosial-psikologis yang sangat mendasar serta didambakan oleh setiap individu umat manusia. Namun demikian sangat sulit terealisasikan secara wajar dalam kehidupan. Kita dapat menghayati apa yang terungkap dalam pepatah “lain di bibir, lain di hati”, apa yang menjadi perbincangan tentang “perdamaian” berbeda dengan kenyataan. Perlombaan senjata dan mempersenjatai diri dengan dalih “senjata untuk perdamaian” yang tidak hanya dilakukan oleh negara-negara adikuasa-melainkan juga oleh negara-negara “kecil”, merupakan petunjuk bahwa perdamaian itu seperti “telur di ujung tanduk”. Kita dapat menyimak dan mengamati “perlombaan senjata” antara Korea Utara dan Korea Selatan , antara Israel dan negara-negara Arab, menunjukkan kerawanan terhadap perdamaian yang sewaktu-waktu dapat meletus. Oleh karena itu, keamanan dan perdamaian sukar terealisasikan, bahkan lebih merupakan “ kerawanan global” yang sewaktu-waktu dapat meletus yang tidak hanya dirasakan oleh negara-negara yang bersangkutan, melainkan juga oleh seluruh dunia. Kerawanan-kerawanan terhadap perdamaian dan keamanan, bermula dari pertentangan etnis ke pertentangan rasial, pertentangan politik ke ekonomi, dari ambisi-gengsi-arogansi elit yang berkuasa tingkat nasional ke tingkat regional sampai ke tingkat global yang meresahkan perdamaian serta mengganggu keamanan global.
I.                   PRASANGKA DAN DISKRIMINASI
     Masalah prasangka dan diskriminasi, meliputi aspek-aspek etnis (kesukuan), ras, kelas, jenis kelamin (gender), agama, ekonomi dan politik. Kecemburuan sosial, ekonomi dan politik, tidak hanya terjadi secara lokal di kawasan-kawasan yang terbatas, melainkan terjadi secara global yang meresahkan umat manusia. Prasangka dan diskriminasi yang mendorong negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Iran, India, Pakistan, Korea Selatan dan Utara melengkapi diri dengan senjata mutakhir sebagai pencerminan “sikap prasangka dan diskriminasi”, dapat menjadi pemicu “perang modern” yang tidak mustahil dapat memusnahkan sebagian umat manusia. Hal inilah yang wajib diwaspadai secara sungguh-sungguh oleh seluruh umat manusia, terutama oleh kelompok-kelompok elit yang memegang kebijakan di tingkat dunia. Secara mendasar tentu saja hal tersebut harus mulai ditanamkan sejak dini di tingkat sekolah dasar. Anak-anak di tingkat SD inilah yang akan menjadi SDM masa yang akan yang idealnya bersih dari sikap dan tindakan prasangka serta diskriminasi. Itulah harapan kita bersama.
     Antara satu negara dengan negara lain, antara negara maju dengan negara berkembang pasti memiliki perbedaan permasalahan. Kunci perbedaan itu terutama terletak pada kualitas SDM menerapkan IPTEK dalam memanfaatkan SDA untuk kesejahteraan hidup masing-masing. Kualitas SDM disini juga tercermin dari tingkat pendidikan yang telah dicapai masyarakat, tingkat gizi, tingkat kesehatan, baik kesehatan fisik-jasmaniah maupun kesehatan lingkungan hidup pada umumnya. Disini berlaku konsep “sumber daya dibatasi secara budaya” (culturally defined resources), dengan pengertian bahwa terealisasikannya potensi SDA menjadi kesejahteraan masyrakat dan negara sangat dipengaruhi oleh kemampuan budaya manusia, mengolah sumber daya tadi.
     Dari uraian singkat di atas dapat tercermin bahwa perbedaan yang mendasar antara negara-negara maju yang juga negara industri dengan negara-negara berkembang yang tingkat industrinya masih terbatas terletak pada kualitas kemampuan SDM-nya dalam menguasai dan memanfaatkan IPTEK.
     Pendidikan yang meningkatkan kualitas kemampuan SDM inilah yang mampu mempersempit jarak perbedaan antara masyrakat negara-negara berkembang dengan masyarakat negara-negara maju yang memperkecil kesenjangan kehidupan sosial-ekonomi diantara keduanya.
     Perbedaan, termasuk perbedaan kepentingan, merupakan hal yang wajar dan alamiah. Namun perbedaan yang menimbulkan pertikaian dan konflik, harus kita cari jalan keluarnya. Upaya mencari jalan keluar itu terutama didasari oleh “persamaan” kemanusiaan yang sangat wajar. Oleh karena itu, ditinjau dari persamaan kemanusiaan tersebut, perbedaan tadi bahkan harus menjadi landasan terjadinya kerja sama. Dengan anggapan dasar bahwa tidak ada satu pihak pun (perorangan, keluarga, kelompok, masyrakat, bangsa, negara) yang mampu memenuhi segala kebutuhan hidupnya sendiri, bagaimanapun selalu memerlukan bantuan pihak lain.
     Menciptakan masyrakat dunia yang aman dan damai, tidak dapat berjalan tanpa kerja sama tadi. Negara industri yang kaya, tidak dapat melangsungkan kehidupannya secara wajar tanpa kerja sama ekonomi dengan negara lain, baik untuk memasarkan barang industrinya maupun untuk mendapatkan bahan mentah dan bahan dasar demi kelangsungan industri tersebut. Negara-negara agraris, tidak akan dapat melangsungkan kehidupannya secara wajar tanpa kerja sama dengan negara-negara industri yang memasok barang-barang industri dan membeli hasil pertanian dari negara agraris yang bersangkutan. 
     Oleh karena itu, kerja sama antarnegara dan antarwilayah, merupakan suatu proses kemanusiaan yang sangat bermakna. Dalam kehidupan global dewasa ini, kerja sama yang saling menguntungkan dalam bentuk “saling ketergantungan” (interdependensi) harus dibina secara berkesinambungan dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat dunia yang aman, damai dan sejahtera.
     Menyebarnya informasi dari waktu ke waktu yang menembus batas-batas negara, benua, samudera dan udara, mengakibatkan wawasan masyarakat terhadap peristiwa dunia makin terbuka. Langsung tidak langsung suasana yang demikian berpengaruh terhadap pergeseran nilai dan norma yang berlaku. Arus informasi yang mengglobal yang berdampak pada pergeseran norma dan nilai, harus kita waspadai melalui penyaringan oleh norma-nilai yang baik yang melekat dalam masyarakat Indonesia.
     Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi, akan menumbuhkan saling pengertian, sehingga “tercipta” saling menghargai antarkebudayaan yang ada di permukaan bumi ini. Dengan cara yang demikian itu, akan tumbuh kepercayaan dan keyakinan bahwa “tidak ada suatu kebudayaan pun yang lebih rendah daripada kebudayaan lainnya di dunia ini” ataupun sebaliknya “tidak ada suatu kebudayaan pun yang lebih tinggi daripada kebudayaan lainnya”. Yang ada hanyalah perbedaan gradual antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain, khususnya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
     Gagasan-gagasan baru tentang hidup dan kehidupan global, harus berlandaskan nilai akhlak mulia yang menjadi dasar kemanusiaan yang “sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, yang dibedakan oleh kadar iman dan takwa kepada-Nya. Hal inilah yang harus diangkat sebagai nilai global dalam hidup dan kehidupan hari ini serta di hari-hari mendatang. Hal mendasar inilah yang harus menjadi perhatian kita dalam membina dan mengembangkan perspektif global pada diri masing-masing, terutama pada diri anak didik yang menjadi tanggung jawab kita bersama. 






BAB III
PENUTUP

            Merry M.Merryfield (1997: g) antara lain mengemukakan penduduk dan keluarga berencana (population and family planning), pembangunan (development), hak asasi manusia (human right), imigrasi (emigration, immigration, refugees), kepemilikan bersama global (the global commons), kelaparan dan bahan pangan (hunger and food), perdamaian dan keamanan (peace security), prasangka diskriminasi (prejudice and discrimination).




DAFTAR PUSTAKA

Sumaatmadja, Nursid, dkk. 2012. Perspektif Global. Jakarta:Universitas Terbuka

Welcome♥: Jendela dengan cahaya baru

Welcome♥: Jendela dengan cahaya baru: Aku terbangun, terbangun dari sebuah mimpi yang sangat panjang. tak ku lihat suasana berbeda, hanya ada cahaya. disebuah persimpangan sudut ...

Jendela dengan cahaya baru

Aku terbangun, terbangun dari sebuah mimpi yang sangat panjang. tak ku lihat suasana berbeda, hanya ada cahaya. disebuah persimpangan sudut kecil. aku berlari kearah cahaya tersebut, aku tak memikirkan yang aku lalui. cahaya itu semakin jauh, jauh tak bisa ku gapai. aku terus berlari, seketika aku melihat mimpi burukku di sebuah jendela tanpa cahaya. aku melihat masa laluku dengan ketakutan , dengan cepat aku berlari kembali tanpa menghiraukan jendela itu. aku lelah, dan aku memutuskan untuk berjalan kecil..
cahaya itu ada lagi, aku memandangi cahaya tersebut dan memutuskan untuk mengejar cahaya itu lagi. dengan cepat aku kembali mengejarnya, dan cahaya itu kembali pergi. kemana perginya cahaya yang aku kejar tadi? kenapa pergi setiap aku mengejarnya.

aku kecewa terhadap cahaya itu, aku berjalan kembali. aku terbayang pada mimpi masa lalu ku. tanpa terduga didepanku sudah ada jendela tanpa cahaya itu, aku membuka jendela itu dan apa yang aku lihat adalah masa laluku yang membuat aku ketakutan. aku menjerit dan berlari kencang. jendela itu terus mengejarku..
" aku mohon jangan kau kejar aku, jangan kau usik lagi kehidupanku". jendela lama tanpa cahaya itu berkata " kalau engkau ingin menjauhkan ku dalam hidupmu, berkatalah jujur pada dirimu dan hatimu, jangan kau bohongi dirimu dan jendela baru yang akan kau temui nanti." apa maksudmu ? "berhentilah bertindak jelek pada dirimu sendiri, berhentilah melakukan tindakan buruk pada dirimu sendiri, berhentilah untuk membohongi orang lain tentang dirimu". 

aku menangis, menangis  dan menangis dan terhenti dalam perjalananku mencari jendela baru dengan cahaya. aku hampir putus asa mengenai masalaluku. sangat buruk. hingga aku ingin pergi sendiri tanpa cahaya.. ketika tangisanku berhenti, aku lelah dan sangat kehausan. aku terus berjalan untuk mendapatkan air yang bisa menghilangkan dahaga walau hanya sebentar. ketika perjalananku untuk menemukan air, aku kembali melihat cahaya itu, aku hanya diam dan melihat cahaya itu. tanpa aku sadari aku berjalan menuju cahaya tersebut. dan aku katakan pada cahaya itu " kalau kau hanya mempermainkan aku untuk mengerjarmu, biarkan aku berdiri disini dan kau boleh pergi" cahaya itu berkata "engkau yang aku inginkan mengisi cahaya ini dan menghias jendela baru yang akan kau miliki, tapi sebelum itu aku menguji seberapa sabar engkau mengejarku, seberapa besar keiinginanmu bangkit dalam jendela lamamu" aku berkata : "aku mempunyai masa lalu ku yang sangat hitam, sangat tidak pantas untuk diketahui orang. dan aku rasa aku tak pantas mendapatkan cahaya baru darimu. aku kelam, aku hitam, aku terhina. apa yang engkau mau dari diriku ini? apakah engkau hanya mau mengetahui masalaluku, lalu ketika engkau mengetahuinya kau marah dan pergi?" 

"wahai engkau gadis yang aku inginkan, aku tak perduli masa lalumu yang sangat kelam itu, aku tak perlu mendengar cerita apa yang engkau punya tentang masa lalumu. jika nanti aku mendengar cerita tersebut dan membuat aku sakit, tapi percayalah padaku aku tak akan meninggalkan kau dalam kegelapan itu. aku akan membawamu dalam cahayaku, tapi jangan kau bohongi aku dengan cerita masalalumu. berjanjilah untuk terus membenahi diri agar pantas menjadi pendampingku kelak. jangan kau sembunyikan dan jangan kau ulangi kesalahanmu yang lalu. berminta maaflah pada orang yang kau sakiti hatinya. 

dan wahai engkau gadis yang aku inginkan, maukah engkau memasuki jendela baru ini dengan cahaya baru mu ? "

dan seketika aku menangis, aku terisak dalam kebahagian kecil. dan berjanji untuk memantaskan diri agar menjadi yang terbaik. tak perlu aku ingat kejadian masa lalu itu. tak perlu aku mempersoalkan itu. itu hanya kehidupan buruk yang pernah aku lalui. sekarang adalah masa depanku, masa dimana yang akan aku buat dengan cahaya, cahaya baru dengan jendela yang penuh akan kebahagiaan. 

terima kasih kepada engkau yang memberikan cahaya itu :")

Welcome♥: aku dan kamu

Welcome♥: aku dan kamu: Aku dan Kamu (kita) ketika semua kejadian ini terulang kembali setelah sekian lamanya. aku mendapatkan sesuatu yang teramat sangat berharga...

Welcome♥: Hello sunshine :)

Welcome♥: Hello sunshine :): Selamat Pagi :) bagiku waktu selalu pagi, bagiku waktu yang selalu indah adalah pagi :) Pagi , pagi adalah awal sebuah kisah dan cerita b...

Welcome♥: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN INDONESIA...

Welcome♥: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN INDONESIA...: PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PENDIDIKAN INDONESIA BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Isu-isu yang berkaitan dengan pendidikan nasio...

Welcome♥: DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGARUH GLOBALISASI TE...

Welcome♥: DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGARUH GLOBALISASI TE...: DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERGAULAN REMAJA Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusi...

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERGAULAN REMAJA

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PERGAULAN REMAJA
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir.
Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain.
Kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakan modern. Sehingga globalisasi dapat menjadi dampak yang beragam terutama pada aspek social, dampak positif nya adalah :
1.      kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
2.      Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa
3.      Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.

Disamping pengaruh positif globalisasi, kita juga mengetahui adanya sisi negative dalam globalisasi, seperti:
1.      banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan.
2.      Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
3.      Selain  itu  juga  timbulnya  sifat  ingin  serba  mudah dan gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.

Namun dalam hubungan dengan masyarakat khususnya remaja, globalisasi juga dapat berpengaruh positif dan negative . Seperti dalam hal teknologi dan informasi. Dalam hal ini, sangat banyak masyarakat,khususnya remaja menggunakan media internet. Oleh karena itu tidak dipungkiri, media ini sangat bermanfaat dalam sumber informasi dan tidak dipungkiri juga banyaknya sisi buruk dari media tersebut. Tapi hal itu akan kembali pada pola fakir remaja itu sendiri dan bagaimana para remaja mengambil sisi baik dan membuang sisi buruknya.




Dampak Positif dan Negatif Globalisasi dibidang Sosial dan Budaya
Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Sosial-Budaya
- Globalisasi mengubah bentuk kehidupan keseharian kita secara mendasar.

1) Meningkatnya Induvidualisme
Dulu, kesempatan individu untuk menentukan dirinya sendiri dibatasi masyarakatnya, entah leh tradisi      maupun oleh kebiasaan-kebiasaan yan berlaku. Di era globalisasi ini, kesempatan individu untuk mengatur dan menentukan yang terbaik bagi dirinya sendiri sangat terbuka lebar.

2) Pola Kerja
Pekerjaan-pekerjaan mengarah ke era perekonomian berbasis pengetahuan. Orang-orang sudah tidak mengandal kerja penuh di kantor, tetapi part time job. Perempuan telah masuk dunia kerja.

3) Kebudayaan Pop
Citra, gagasan, dan gaya hidup baru menyebar dengan begitu cepat keseluruh pelosok dunia lebih daripada sebelumnya.

Dampak  Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya :
Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.

GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL DI INDONESIA
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.

 PERUBAHAN BUDAYA DALAM GLOBALISASI ; KESENIAN YANG BERTAHAN DAN YANG TERSISIHKAN
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa.
Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya.
Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian.
Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya.
Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi. Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai tempat di Indonesia.
Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi. Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan fungsi. Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat. Kenyataan di atas menunjukkan kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung.
Dari segi bentuk pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb Sudarsono dan Ki Anom Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset rekaman pementasannya, maupun pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi Indosiar yang sejak beberapa tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan besarnya minat masyarakat terhadap salah satu khasanah kebudayaan nasional kita.
Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal seperti wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula Kertarajasa, Museum Nasional.


DAMPAK POSITIF MASUKNYA BUDAYA ASING
1.      Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju sehingga mampu mendorong kita untuk lebih baik lagi dan maju seperti mereka.
2.      Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri.
3.      Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.
DAMPAK NEGATIF MASUKNYA BUDAYA ASING
1.      Masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda, dan parahnya yg ditiru biasanya yg jelek2. Meniru perilaku yg buruk.
2.      Adanya globalisasi bisa memungkinkan hilangnya suatu kebudayaan karena adanya percampuran antara kebudayaan lokal dgn kebudayaan dr luar, bisa juga karna memang tidak ada generasi penerus yg melestarikan budaya tsb.
3.      Mudah terpengaruh oleh hal yg berbau barat. Generasi muda lupa akan identitasnya sebagai bangsa Indonesia karena perilakunya banyak meniru budaya barat.
4.      Menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Padahal bangsa indonesia dulu terkenal dgn gotong royong.

Pengaruh
Globalisasi Sosial dan Budaya
Globalisasi dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi dapat timbulkan dampak negative. Akibat dari pengaruh globalisasi:

* Disorientasi, dislokasi atau krisis social-budaya dalam masyarakat.
* Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan preseden kulturalnya.
* Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.



Sisi negative globalisasi budaya:
· Akibatkan erosi budaya
· Lenyapnya identitas cultural nasional dan local
· Kehilangan arah sbg bangsa yang memiliki jati diri.
· Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme
· Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant