lonely



berat, ini puncak dari semua kepedihan hatiku
aku tak bisa berhenti menangis, rasanya ingin cepat mengakhiri kehidupan.
tapi aku tak sebodoh itu mengakhiri kehidupan. aku takkan kalah dengan itu.
tapi hari demi hari aku semakin merasa kesedihan mulai menutupi hatiku

setiap kali aku menyambut pagi, aku ingin sesuatu yang bisa membuat aku tertawa , tersenyum , merasa nyaman dengan keadaan. oke memang aku sering tersenyum setiap pagi tapi untuk menggapai hatiku bahagia. tapi aku tidak merasakan kebahagian yang sebenarnya dalam senyumku

aku banyak diam pada mereka, aku tak pernah berbicara panjang dengan mereka.
aku juga jarang bercerita untuk dia.
aku tak mau mereka tau perasaan hatiku.
tercabik-cabik, sakit !

aku tak menyesali dalam diriku, yang aku sesali aku hidup didunia.
apa gunanya aku ?

setiap kali aku mendengar suara hatiku yang selalu menangis
ada apa denganku ?
sampai sejauh mana hatiku terluka dengan keadaanku.

aku melihat diriku bagikan pohon yang sedang sendirian , sepi hanya tinggal menunggu datangnya penebang pohon untuk dipakai batangnya.
aku pohon yang kesepian, yang tidak bisa pindah dalam keadaan.
aku bagikan pohon yang menunggu bunganya mekar indah , menunggu siapa yang akan memberikan air untuk merawatku.

setiap kali aku melihat diriku dicermin, aku selalu berkata "jangan lemah, kamu kuat, jangan banyak bicara pada hatimu" 

ada apa denganku ?

aku menangis.
aku menangis sangat sedih, aku tak tau dan tak pernah tau mau bercerita kepada siapa.
mungkin hanya Tuhan yang mengerti perasaanku tanpa aku harus bercerita.
tapi kepada dia atau mereka ? ntah dari mana aku harus mulai bercerita. aku tak tau!

aku hanya ingin sendiri dengan perasaanku, memang aku selalu merasa sendiri .
aku bosan dengan semua ini.
aku bosan!

mataku sudah lelah dengan keluarya tetes demi tetes air mata.
hatiku sudah terluka dalam dengan semua keadaan.
pikiranku hanya ingin menjaga hatiku.
kakiku sudah lelah untuk berlari
tanganku sudah letih untuk menutup mulut agar tak bicara atau mengeluarkan suara tangisan.

aku sendiri. aku hanya sendiri.

gadis pemimpi seperti dongeng

Aku , aku hidup dari keluarga yang sederhana. Kadang keluargaku susah dan kadang keluargaku hidup bahagia.

Tapi aku ? Iya aku.
Aku selalu merasa sendiri. Merasa tidak dibutuhkan didunia ini.

Aku selalu hidup dalam duniaku sendiri.
Aku bisa membuat diriku hebat dalam duniaku.
Tapi di dunia mereka, aku hanya anak malas cengeng dan sering menyusahkan.

Aku yg selalu bermimpi dalam kehidupan dunia dongen. Hidup selalu behagia. Rukun dengan keluarga, hidup dengan penuh keceriaan.

Kadang ketika aku bangun dalam mimpi dongengku. Hatiku hitam membenci segalanya.
Aku marah dengan apa adanya aku.

Tapi aku sangat bangga dengan diriku di dalam khayalanku dunia dongeng.

Aku mempunyai kekasih. Aku rasa aku mendapatkan kekasih seperti di dalam dunia dongengku.
Tapi untuk saat kenyataan keluargaku sendiri kadang menjatuhkan aku dalam dunia dongengku.

Tapi aku mempunyai teman yang banyak. Sahabat yg baik. Kekasih yang pengertian.
Aku bisa bersikap baik dan asik terhadap mereka. Aku bisa bercahaya seperti di duniaku.

Tapi ketika kembali dikeluargaku, aku kembali murung dan pandanganku hampa tentang mereka.
Aku menyayangi mereka. Sangat!
Tapi aku tetap akan sama di mata mereka.
Aku rasa aku tak akan pernah jadi satu dalam dunia mereka.

Dan aku yakinkan. Aku bisa hidup dengan cemerlang dalam kehidupanku.

Surat Untuk Ayah yang kubaanggakan

Assalamu'alaikum Ayah.

Ayah apa kabarmu disana ?
Ayah melihatku ? Iya tentu ayah melihatku disini.
Hello ayah. Hei ayah. Ayah. Ayah. Ayah.
Aku tak bisa membayangkan bagaimana aku akan sangat rindu memanggilmu.
Ayah apakah kau tau?
Betapa perih hatiku ketika memdengar kepergianmu.

Cita-cita dan impianku bersamamu dan ibu saangat banyak ayah.
Belum sempat aku membahagiakanmu.
Belum sempat engkau melihatku memakai toga nanti ayah.

Mengapa kau pergi terlalu cepat ayah ?
Kau tau betapa aku membanggakanmu?

Sedih
Kesal
Perih
Hampa
Dan kosong
Dalam hatiku ini.

Ayah , aku merindukanmu.
Aku rindu bersamamu ayah.
Apakah aku bisa melihat kau mengendarai mobil ketika kau kerja ?
Apakah aku bisa melihatmu lagi ketika sedang mengendarai motormu ayah.

Apakah aku bisa mendengar suaramu lagi ayah ?

Ayah, ku kirimkan surat melalui doa doa yang aku panjatkan.
Aku berjanji tidak akan mengecewakanmu.
Akan ku jaga ibu dan adik2ku.

Ayah, aku merindukanmu.

#special for Dihans.